Bagaimana Menentukan Range Trading Dengan Pivot Poin

 

 • Manajemen risiko forex

• strategi manajemen risiko

• cara mengelola risiko trading

• trading forex aman

• tips sukses trading forex

• teknik stop-loss

• risk-reward ratio

• money management forex

• leverage yang aman

• psikologi trading forex.

Pivot point adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk menentukan level support dan resistance potensial dalam pergerakan harga. Dengan memahami dan menghitung pivot point, trader dapat menentukan rentang trading (range trading) yang efektif.

Menghitung Pivot Point:

Pivot point dihitung berdasarkan harga tertinggi (High), terendah (Low), dan penutupan (Close) dari periode trading sebelumnya. Rumus dasarnya adalah:

Setelah PP dihitung, level support dan resistance dapat ditentukan sebagai berikut:

  • Resistance 1 (R1):
  • Support 1 (S1):
  • Resistance 2 (R2):
  • Support 2 (S2):

Menentukan Range Trading dengan Pivot Point:

Dalam range trading, trader memanfaatkan pergerakan harga antara level support dan resistance untuk mendapatkan keuntungan. Berikut langkah-langkah yang dapat diikuti:



  1. Identifikasi Level Pivot Point: Hitung PP, R1, R2, S1, dan S2 menggunakan rumus di atas.

  2. Amati Pergerakan Harga: Perhatikan bagaimana harga bergerak relatif terhadap level-level tersebut. Jika harga mendekati level resistance (misalnya R1 atau R2), ada kemungkinan harga akan berbalik turun. Sebaliknya, jika harga mendekati level support (misalnya S1 atau S2), ada kemungkinan harga akan berbalik naik.

  3. Tentukan Posisi Trading:

    • Posisi Buy: Jika harga mendekati atau menyentuh level support (S1 atau S2) dan menunjukkan tanda-tanda pembalikan naik, pertimbangkan untuk membuka posisi buy.
    • Posisi Sell: Jika harga mendekati atau menyentuh level resistance (R1 atau R2) dan menunjukkan tanda-tanda pembalikan turun, pertimbangkan untuk membuka posisi sell.
  4. Tetapkan Stop Loss dan Target Profit:

    • Stop Loss: Tempatkan stop loss sedikit di bawah level support saat membuka posisi buy, atau sedikit di atas level resistance saat membuka posisi sell.
    • Target Profit: Tetapkan target profit di dekat level pivot point berikutnya. Misalnya, jika membuka posisi buy di S1, target profit bisa di PP atau R1.

Contoh Praktis:

Misalkan harga saat ini mendekati level support S1. Jika analisis tambahan, seperti pola candlestick atau indikator lain, mengindikasikan potensi pembalikan naik, trader dapat membuka posisi buy di S1 dengan stop loss di bawah S2 dan target profit di PP atau R1.

Sebaliknya, jika harga mendekati level resistance R1 dan ada indikasi pembalikan turun, posisi sell dapat dibuka di R1 dengan stop loss di atas R2 dan target profit di PP atau S1.


Catatan Penting:

Meskipun pivot point memberikan panduan level support dan resistance, penting untuk mengonfirmasinya dengan alat analisis teknikal lainnya, seperti indikator RSI, MACD, atau pola candlestick, untuk meningkatkan akurasi keputusan trading.

Dengan memahami dan menerapkan pivot point dalam strategi range trading, trader dapat mengidentifikasi peluang trading yang potensial dan mengelola risiko dengan lebih efektif.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال